Rehabilitasi Gedung Abdullah Kamil, Renovasi yang Tidak Menghilangkan History Budaya - Go Asianews

Breaking


Jumat, 14 November 2025

Rehabilitasi Gedung Abdullah Kamil, Renovasi yang Tidak Menghilangkan History Budaya



GoAsianews.com

Padang (SUMBAR) - Gedung Abdullah Kamil, yang sempat meredup dari masa kejayaannya sebagai tempat aktivitas kegiatan kebudayaan, seperti studi, seminar, diskusi, pameran, hingga pertunjukan, diprediksi akan kembali menerang.


Hal tersebut seiring dengan terealisasinya perhatian Pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali aset-aset tempat aktivitas kebudayaan yang mati suri didaerah, seperti gedung Abdullah Kamil yang terletak di Jln.Diponegoro, No; 22 Belakang Tangsi, Kec.Padang Barat, Kota Padang Sumbar ini.


Melalui Kementerian Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pengembangan Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Satker Sarana dan Prasarana Kebudayaan, di tahun anggaran 2025 ini pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran (APBN) Miliran rupiah untuk renovasi gedung Abdullah Kamil.


Desain Gedung Abdullah Kamil yang Kental dengan Budaya keMinangkabauan 

Tertuang dalam paket kontrak kegiatan pekerjaan Penataan dan Pembenahan Aset Budaya Gedung Abdullah Kamil, dengan anggaran Rp. 3,4 Miliar lebih, dipastikan kegiatan rehabilitasi/renovasi yang dilakukan tidak akan menghilangkan nilai history budaya keMinangkabauan yang melekat kental pada desain gedung Abdullah Kamil.


Hal ini disampaikan oleh pihak manajemen dari kontraktor pelaksana dan supervisi pada kegiatan pembangunan tersebut.


"Rehabilitasi/renovasi yang dilakukan tidak akan merubah history dan nilai-nilai budaya keMinangkabauan yang melekat begitu kental pada desain gedung Abdullah Kamil," terang Jon, pengawasan lapangan CV.Panca Karya Satria selaku kontraktor pelaksana, Kamis (13/11/2025).


Didampingi oleh Riski, selaku pihak supervisi dari CV.Cipta Seroja Consultant, pengawasan lapangan CV.Panca Karya Satria, Jon menambahkan," bahagian atas pada gedung tetap dengan pola bagonjong, dan ornamen-ornamen hiasan seperti ukiran-ukiran tetap ada sesuai posisinya" ulas Jon.


"Dalam perkembangan/modernisasi bahan konstruksi, yang berubah hanya jenis bahannya. Kita tidak menggunakan material kayu lagi, namun menggunakan material yang lebih modern, baik, bagus serta anti air dan rayap, agar gedung lebih awet dan tahan lama," jelasnya.


Prosesi pelaksanaan kegiatan pekerjaan

Dengan waktu yang terbilang cukup singkat, pihak pelaksana terus optimis dalam mengejar progres kegiatan. "Kita apresiasi upaya yang dilakukan oleh pihak pelaksana untuk memacu progres kegiatan pembangunan," ucap Riski (supervisi dari CV.Cipta Seroja Consultant).



"Penambahan jam kerja dan jumlah pekerja telah dilakukan sejak minggu lalu, dan sekarang sekitar 40 orang pekerja diaktifkan dalam kegiatan ini," tambahnya.


Dikesempatan yang sama, terkait Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), Afni dari pihak pelaksana memaparkan, "kami terus mengawasi sesi ini selama giat pekerjaan berlangsung," 


"Dan secara rutin setiap Senin dan Kamis kita selalu melakukan apel", tambah Afni.


Sebagaimana diketahui, Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang bertujuan untuk menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi secara menyeluruh. Yang meliputi keselamatan keteknikan, tenaga kerja, publik, dan lingkungan. Penerapan SMKK sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan dan menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan terkendali di proyek konstruksi.

(deni) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di www.goasianews.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred:
-->