Ekonomi China Melemah, Waspada Saham di Sektor Berikut - Go Asianews

Breaking


Thursday, January 31, 2019

Ekonomi China Melemah, Waspada Saham di Sektor Berikut


Goasianews.com
Jakarta _ Investor harus berhati-hati terhadap perusahaan dengan eksposur tinggi ke pasar China karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi terbesar di Asia itu terus menakuti pasar, kata para ahli.

Awal pekan ini, saham perusahaan besar Amerika Serikat (AS), seperti Nvidia dan Caterpillar, terkoreksi setelah mengumumkan laporan pendapatan yang mengecewakan. Kedua perusahaan menyebut perlambatan ekonomi China sebagai penyebab melemahnya pendapatan.

Sektor-sektor, seperti teknologi informasi, semikonduktor, industri, dan konsumer, memiliki eksposur besar terhadap pasar China, kata Margaret Yang, analis pasar di CMC Markets.

Menurut Yang, perusahaan dengan eksposur besar itu termasuk perusahaan seperti Qualcomm, Micron Technology, Broadcom, Texas Instruments, dan Intel, mengutip CNBC International, Rabu (30/1/2019).

Goldman Sachs pekan lalu juga telah memperingatkan kliennya untuk mencermati kinerja perusahaan dengan pendapatan besar dari China. Selain Qualcomm, Micron Technology, dan Broadcom, ia menyebutkan Nvidia, Qorvo, Skyworks Solutions, dan Wynn Resort.

"Laporan pendapatan Caterpillar dan Nvidia yang lemah menyulut kekhawatiran bahwa perlambatan China mungkin jauh lebih parah dan berdampak pada perusahaan-perusahaan Amerika dengan eksposur besar ke pasar China akibat perang dagang yang belum terselesaikan," kata Yang, dalam email kepada CNBC.

Pada hari Senin (28/1/2019), saham raksasa mesin konstruksi Caterpillar anjlok 9,1% setelah membukukan laba kuartal keempat yang lebih lemah dari perkiraan. Saham pembuat chip Nvidia juga merosot 14% setelah memangkas perkiraan pendapatannya.

Caterpillar menyebut penurunan penjualannya disebabkan oleh permintaan yang lebih rendah di China, sementara Nvidia menyebut "memburuknya kondisi ekonomi makro, khususnya di China" sebagai penyebab melemahnya pendapatan.

Awal bulan ini, Apple juga memangkas perkiraan penjualannya, di mana CEO Tim Cook memperkirakan akan ada perlambatan penjualan iPhone di China.

"Kami melihat ada tantangan harga untuk saham yang terkait erat dengan China," kata Toby Wu, analis senior pada platform investasi eToro, yang menyiratkan bahwa harga saham kemungkinan akan turun.

"Kinerja Caterpillar memiliki pengaruh leverage yang signifikan pada ekonomi makro dan dampak signifikan pada industri terkait seperti Stanley Black & Decker dan PPG," katanya dalam email ke CNBC.

Pabrikan peralatan industri Stanley Black & Decker memangkas perkiraan pertumbuhan untuk 2019 menjadi hanya 4%, sementara perusahaan pelapis otomotif PPG menunjukkan kekhawatiran tentang data penjualan mobil yang "suram" di China, kata Wu.

Bahkan industri konsumen belum bisa menghindari tantangan tersebut. 

Perusahaan riset Canalys pada hari Senin merilis data yang menunjukkan bahwa tahun lalu, pengiriman smartphone ke China turun ke level terendah sejak 2013. Mereka mengaitkan penurunan tersebut dengan perlambatan ekonomi di negara itu.

"Perlambatan alami terjadi karena konsumen masih mempertahankan ponsel lama mereka, itu merupakan salah satu faktor, tetapi telah diperparah oleh perlambatan ekonomi di China dan melemahnya daya beli konsumen," kata laporan itu.

#dn/prm- CNBC

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di www.goasianews.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred:
-->