Paslon Walikota dan Wakilwalikota Padang nomor urut 3, Hendri Septa-Hidayat bersama UAS. |
GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Iklim kontestasi Pilkada Padang 2024 makin memanas, hari finis Rabu 27 November makin mendekat. Kasak-kusuk pegerakan tim pemenangan dalam membuat dan menyampaikan opini untuk meraih simpati dan perhatian masyarakat dilakukan dengan gencar. Selama hal tersebut tidak bertentangan dengan UU Pilkada nomor 10 tahun 2016 dan tidak keluar dari koridor yang telah ditetapkan oleh KPU, itu merupakan hal yang sah, ungkap Yunafri.SH, pada GoAsianews.com, Kamis (21/11/2024).
Lebih lanjut, Yunafri, penggiat hukum dan mantan Ketua Ombudsman Provinsi Sumatera Barat, periode 2012 - 2017 ini memaparkan, "namun saya menilai dan meyakini, bahwa upaya-upaya mesin politik untuk melemahkan atau menumbangkan petahana (Hendri Septa) adalah hal yang sia-sia," tegasnya.
Yunafri.SH, penggiat hukum dan mantan Ketua Ombudsman Provinsi Sumatera Barat, periode 2012 - 2017. |
Terkait pernyataan tersebut, Yunafri membeberkan alasannya, "sejak dini saya memperhatikan pergerakan politik dalam menyonsong Pilkada Kota Padang 2024 ini, dan secara maraton berdiskusi dengan banyak tokoh-tokoh masyarakat dan politik yang ada di Kota ini".
"Mereka yang memahami birokrasi dan karakteristik masyarakat Sumatera Barat dan Kota Padang ini menilai, petahana 'Hendri Septa' adalah lawan yang cukup berat, bahkan sangat tangguh untuk ditumbangkan di Pilkada Padang 2024 ini" jelasnya.
"Hendri Septa (PAN), dengan segudang catatan prestasi dan kesuksesan dalam kepemimpinan sebelumnya (2019-2024), dan didukung oleh tokoh-tokoh besar dari kalangan ulama dan adat menjadikannya semakin kuat. Ditambah lagi dengan pasangannya Hidayat (Partai Gerindra), mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dua periode (2014 - 2019 dan 2019 - 2024), yang telah berbuat banyak untuk masyarakat Kota Padang, ini sungguh kombinasi yang sangat luar biasa.
Terkait suara DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebagai penentu, Yunafri memaparkan, "masyarakat Sumatera Barat dan Kota Padang memiliki karakteristik yang khas. Mereka karakter-karakter pintar, yang memiliki hati dan analisa yang sangat sensitif dalam menilai sesuatu, seperti pepatah Minang "Alun Takilek Alah Takalam", ini adalah ilmu tingkat tinggi orang Minang dalam membaca, memahami situasi, kondisi atau keadaan yang sedang terjadi," tegasnya.
"Maksudnya, saat ini Pimpinan ditingkat pusat dipegang oleh Presiden dari Partai Gerindra, dan jika kepemimpinan di Kota Padang ada unsur dari Partai Gerindra.., ini tentu akan menjadi nilai plus tersendiri bagi Kota Padang dalam berkoordinasi kedepannya, salah satunya terkait kucuran anggaran APBN dalam menunjang dan mengembangkan sektor-sektor penting dan unggul di Kota Padang, tentu hal ini akan lebih mudah.
"Dan masyarakat Kota Padang telah membaca peluang tersebut dan sangat memahaminya" ulas Yunafri.
(deni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar