GoAsianews.com
Kab.Pessel (SUMBAR) - Beredar luas video tindak kekerasan yang terjadi di daerah Baruang-baruang Balantai, Kabupaten Pesisir Selatan, pada Sabtu siang (10/9/2022).
Kejadian tersebut terjadi di jalanan Baruang-baruang Balantai (Padang - Painan), dimana siswa SMAN 2 Koto XI Tarusan dihadang oleh warga sekitar (bukan tawuran pelajar) dan dikeroyok menggunakan besi hingga buah durian yang menyebabkan beberapa siswa harus dilarikan ke rumah sakit.
Kejadian ini merupakan kejadian lanjutan yang sebelumnya terjadi di batas kabupaten pada Agustus lalu, dimana anak-anak Baruang-baruang Balantai yang menjadi korban pengeroyokan. Kejadian pada bulan lalu tersebut sudah berakhir dengan damai.
Lewat berita yang dirilis di website resminya (pesisirselatan.sumbar.polri.go.id), Polres Pesisir Selatan menjelaskan kejadian tersebut terjadi antar sesama siswa SMAN 2 XI Koto Tarusan.
Pihak Polres Pesisir Selatan juga menjelaskan kejadian pada video tersebut dipicu pertama kali oleh anak dari Nagari Barung-barung Balantai yang menggeber-geber sepeda motor terhadap anak Siguntur di jalan Kp. Parik. Hal tersebut berlanjut ke dalam lingkungan sekolah dengan terjadinya perkelahian antar siswa kelas X asal kedua daerah. Pihak sekolah menengahi permasalahan tersebut dan selesai.
Namun saat pulang sekolah, anak-anak dari Siguntur telah ditunggu di Kp. Parik oleh anak-anak Barung-barung Balantai sehingga terjadi tawuran yang menyebabkan 4 orang anak-anak dari Siguntur mengalami luka-luka.
Saat ini pihak Polres Pesisir Selatan bersama wali nagari dan tokoh masyarakat setempat telah duduk bersama untuk meredam situasi lanjutan dan mencari penyelesaian.(*)
Sebagai mitra kerja, Media online www.goasianews.com sangat memjunjung tinggi provesionalitas serta komikmen kerjasama pada setiap lembaga publik, baik itu instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah (NGO), dan personil (individu) dalam mempublikasikan profil, kinerja dan ekspost kegiatannya ke masyarakat luas, guna meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibiltas serta akuntabilitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar