![]() |
| Terlihat antrian truk-truk memadati areal kawasan SPBU 13.251.501 yang berada di daerah Pitameh, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. |
GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Dalam menjalankan bisnis haramnya, mafia BBM bersubsidi tidak kehabisan akal mengelabui masyarakat dan petugas. Berdasarkan kecurigaan dan informasi dari masyarakat, tim GoAsianews bergerak kelokasi SPBU 13.251.501 yang berada di daerah Pitameh, Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg), Kota Padang, Sabtu sore (25/10/2025).
Dari pantauan GoAsianews dilokasi terlihat antrian truk-truk cukup banyak memadati areal kawasan SPBU.
Sementara itu, tidak jauh dari SPBU (titik kios yang berada), terlihat dua truk tengah melakukan loading (pemindahan) minyak dari dalam tangki ke jerigen. Sebagaimana diketahui, kedua truk tersebut baru saja keluar dari SPBU setelah melakukan pengisian BBM.
![]() |
| Tidak jauh dari SPBU, terlihat truk melakukan loading (pemindahan) minyak dari dalam tangki ke jerigen. |
Dari informasi masyarakat yang diterima GoAsianews sebelumnya, "Selain telah melakukan pelanggaran hukum terkait pemanfaatan BBM bersubsidi, aktivitas oknum sopir-sopir truk ini sangat merugikan, karena memperparah panjangnya antrian di arael SPBU,".
Cara mereka beraksi yakni, "setelah BBM dalam tangki selesai di loading (di pindahkan) kedalam jeregen, maka truk akan kembali ke SPBU untuk melakukan pengisian BBM kembali, begitu seterusnya (bolak-balik). Dan rata-rata dalam satu liternya sopir truk mendapat keuntungan Rp.1000 dari pengepul,"
Andai dibiarkan, ini akan menjadi konflik yang urgent di tengah masyarakat, APH harus bertindak tegas, karena keuntungan yang menggiurkan telah menggerogoti otak para oknum sopir truk tersebut.
Jika tangki truk berkapasitas 200 liter, maka dalam satu trip oknum sopir akan memperoleh keuntungan sebesar Rp.200.000. Dan andai saja dalam satu hari cuma dihitung dua trip.., si sopir akan memperoleh keuntungan Rp.400.000. Pekerjaan yang mudah (cuma menunggu antrian) dengan keuntungan yang sangat besar".
Namun bagaimana dengan nasib pelaku jasa transportasi (sopir truk) lainnya, mereka terkadang harus tidur di SPBU untuk menunggu antrian BBM yang telah kehabisan stok.
Terkait hal ini, GoAsianews masih menunggu balasan konfirmasi dari pihak yang berkompeten. Sesuai perkembangan, kami akan terus mengupdate informasi ini. (tim)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar