Tidak Lazim, Bongkaran Aspal Dipadatkan Sebagai Lapisan Pondasi - Go Asianews

Breaking


Saturday, August 6, 2022

Tidak Lazim, Bongkaran Aspal Dipadatkan Sebagai Lapisan Pondasi

 

Bongkaran aspal dijadikan campuran lapisan pondasi. Kegiatan Rehabilitasi Jalan diwilayah Kel.Rawang Padang. (Dok: 1/08/2022)

GoAsianews.com

Padang (SUMBAR) - Penanganan rekontruksi badan jalan pada ruas Jln.Sultan Syahrir Padang Selatan saat ini tengah dilaksanakan.


Demi keselamatan masyarakat dan kenyamanan lalu lintas diruas ini, meski ditengah devisitnya PAD, Pemko Padang yang dinahkodai oleh Hendri Septa tetap menganggarkan kegiatan rekontruksi pada ruas ini. 


Namun apa jadinya, jika hasil perjuangan sang Walikota tidak berbanding tegak lurus dengan mutu dan kualitas pelaksanaan kegiatan pembangunan yang terlaksana.., hal ini tentu  berpotensi besar merusak marwah, citra dan kinerja sang Walikota "Hendri Septa" dimata masyarakat kota Padang.


Untuk kemantapan ruas Jln.Sultan Syahrir, tepatnya diwilayah Kel.Rawang yang saat ini tengah dilaksanakan, maka pada titik-titik tertentu memiliki item galian dan penimbunan kembali, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kembali kestabilan pondasi pada ruas jalan, sebelum masuk pada tahapan Overlay.

(Dok: 1/08/2022)


Sungguh ironis, saat peninjauan dilapangan (30/07 - 1/08) terlihat penggunaan bahan dan metoda yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana sungguh tidak lazim, bahkan beberapa masyarakat/pemerhati kontruksi mempertanyakan, apa acun ilmu kontruksi jalan lentur yang menjadi tolak ukur pihak rekanan,  yang secara langsung menghampar dan memadatkan bagian pondasi jalan menggunakan material bongkaran aspal..?. Dan ada apa dengan  diamnya pihak Supervisi selaku perpanjangan tangan pihak Dinas PUPR kota Padang sebagai pengawas dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.


Mereka(masyarakat/pemerhati) mengingatkan, menggunakan material bongkaran secara langsung sebagai lapisan pondasi tidaklah tepat, karena nilai abrasinya terlalu tinggi.., Agregatnya pun pasti sudah rapuh, dan dipastikan nilai CBR nya juga tidak bisa mencapai nilai CBR minimum yang disaratkan untuk bahan fondasi jalan raya.


"Teknologi Reclaimed Asphalt Pavement (RAP),  dilakukan dengan menggali atau menggaruk perkerasan jalan yang telah rusak untuk kemudian dihancurkan kembali menjadi semacam agregat (daur ulang), metoda ini telah banyak dilakukan di beberapa negara. Material bongkaran perkerasan jalan yang digunakan kembali sebagai RAP dilepaskan dulu dari gumpalan sehingga diperoleh bahan RAP yang siap pakai", ungkap Iqbal (1/09/2022).


Lebih lanjut lulusan Ilmu Teknik Sipil salahsatu Universitas ternama di Sumbar ini memaparkan, "lalu apakah material RAP tesebut dapat digunakan secara langsung sebagai bahan fondasi jalan..?, Jawabannya jelas tidak," tegas Iqbal.


"Karena, Ditinjau dari spesifikasi bahan fondasi jalan raya, material RAP tesebut tidak dapat digunakan sebagai bahan fondasi jalan karena nilai abrasinya terlalu tinggi. Ini menunjukkan bahwa material RAP tersebut agregatnya sudah terlalu rapuh. Demikian pula nilai CBR nya juga tidak bisa mencapai nilai CBR minimum yang disaratkan untuk bahan fondasi jalan raya. Ini menunjukkan bahwa material RAP tersebut daya dukungnya terlalu lemah jika digunakan sebagai bahan fondasi jalan raya, walaupun distribusi butiran agregatnya boleh dikatakan memenuhi syarat sebagai bahan fondasi jalan klas B.


"Namun jika melakukan penggunaan kembali bongkaran perkerasan jalan, maka harus dipastikan dahulu sebelumnya bongkaran perkerasan jalan yang hendak digunakan telah dilepaskan dan terpisah dari gumpalan-gumpalannya, sehingga diperoleh RAP yang siap didaur ulang kembali.


"Mengingat material RAP asli tidak bisa memenuhi spesifikasi bahan lapis pondasi jalan, maka harus ditambah Agregat baru dan Abu Batu.


"Dapat dijadikan sebagai referensi, pengujian dengan ukuran RAP 55%, Agregat baru 40%, dan Abu batu 5%.


"Dari hasil pengujian abrasi agregat campuran diperoleh nilai keausan agregat 36%. Berarti agregat campuran ini abrasinya dapat memenuhi persyaratan baik untuk bahan fondasi Klas A dan Klas B. Demikian pula distribusi butirannya dapat memenuhi spesifikasi bahan fondasi jalan raya yang dikeluarkan oleh Bina Marga tahun 2010. Namun campuran ini belum mempunyai kuat dukung yang cukup sebagai bahan lapis fondasi jalan raya.


"Karena material campuran ini mempunyai kepadatan maksimum 2,12 gr/cm3 dan kadar air optimum 5,5%. Nilai kepadatan maksimum ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan material RAP asli. Dari hasil pengujian CBR diperoleh nilai CBR campuran 26,37 %. 


"Dengan demikian walaupun gradasi dan abrasinya dapat memenuhi spesifikasi bahan lapisan fondasi jalan raya, akan tetapi bahan campuran ini belum mempunyai kuat dukung yang cukup sebagai bahan lapis fondasi jalan raya. Hal ini ditunjukan dengan nilai CBR nya yang belum dapat mencapai nilai minimum bahan fondasi perkerasan lentur jalan raya.


"Maka perlu pemakaian semen untuk stabilisasi, dengan kadar semen mulai dengan 0,50% sampai 2,5% terhadap berat kering agregat. Penambahan semen pada campuran agregat tidak begitu berpengaruh terhadap nilai kepadatan maksimumnya, akan tetapi penambahan semen pada campuran RAP dan agregat menunjukkan penambahan nilai CBR yang cukup signifikan. 


Secara terpisah, terkait kondisi lapangan tersebut, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kota Padang Harismen, dikonfirmasi (1/08) melalui selulernya/WhatsApp (081191XXXX) menanggapi dengan objektif, dan mencoba membuka ruang untuk berkomunikasi dengan pihak rekanan terkait pelaksanaan kegiatan dilapangan.


Namun hingga saat ini (6/08), dengan kondisi lapangan "titik-titik galian pada badan jalan telah dipadatkan alat berat dengan lapisan sirtu diatasnya", penjelasan secara teknis belum dipaparkan oleh pihak Kontraktor/Supervisi. 


Apakah badan jalan dengan lapisan pondasi bercampur bekas galian aspal ini akan dibongkar kembali..? atau langsung ke tahap overlay..?, kita tunggu keputusan Dinas PUPR Kota Padang selaku owner.


Sebagaimana diketahui, ruas Jln.Sultan Syahrir yang membujur dikawasan Kel.Rawang memiliki struktur tanah yang labil, hal tersebut dapat dilihat dengan kasat mata, dan dibuktikan dengan menurunnya beberapa titik bagian badan jalan pada ruas tersebut. (deni/tim)

Bongkaran Aspal lansung Dijadikan Lapisan Pondasi, Simak Videonya :




No comments:

Post a Comment

Selamat datang di www.goasianews.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred:
-->