"Brucellosis" Wabah Baru yang Hebohkan Dunia - Go Asianews

Breaking


Monday, September 21, 2020

"Brucellosis" Wabah Baru yang Hebohkan Dunia



GoAsianews.com
Jakarta - Belum selesai kasus penyebaran Covid-19, China kembali menghebohkan dunia.

Wabah baru kembali ditemukan. Kali ini penyakit tersebut dikenal dengan nama Brucellosis.

Brucellosis merupakan penyakit yang menyerang hewan ternak dan dapat menular ke manusia. Brucellosis disebabkan oleh bakteri bernama Bakteri Brucella.

Terbaru, ada sebanyak 3.245 warga China terinfeksi wabah ini.

Menurut keteragan pihak berwenang pada Selasa (15/9/2020), wabah ini disebabkan bakteri yang menyebar karena kebocoran perusahaan biofarmasi tahun lalu.

Komisi keksehatan Lanzhou, ibu kota Provinsi Gansu memastikan ada 3.245 orang yang terjangkit penyakit brucellosis dan telah menguji 21.847 warga setempat.

Penyakit ini sering kali disebabkan kontak dengan hewan ternak yang membawa bakteri brucella.

"Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan," kata Komisi Kesehatan Kota seperti dilansir CNN, Kamis (17/9/2020).

Hewan ternak yang bisa terinfeksi yakni Sapi, Babi, Domba, Kambing dan Unta. Penelitian terbaru, bahkan anjing laut juga bisa terinfeksi.

Gejala yang muncul jika terinfeksi bakteri ini menyerupai flu. Tubuh akan mengalami demam dengan suhu di atas 37 derajat celcius yang biasanya muncul sore hari.

Selain itu, penderita Bricellosis juga akan merasakan nyeri punggung, sakit dan nyeri seluruh tubuh, nafsu makan hilang dibarengi perunan berat badan.

Gejala akan muncul setelah 30 hari terkontaminasi bakteri.

Paling parah, apabila terinfeksi Brucella Malitensis maka penderita bisa mengalami kecacatan.

Ketika pabrik farmasi itu memproduksi vaksin Brucella untuk hewan, perusahaan itu menggunakan disinfektan dan pembersih kadaluarsa. Artinya, tidak semua bakteridibasmi dalam gas limbah.

Gas limbah yang terkontaminasi membentuk aerosol yang mengandung bakteri dan bocor ke udara. Bakteri ini kemudian terbawa angin ke Institut Penelitian Hewan Lanzhou, tempat wabah pertama kali melanda.

Orang-orang di institut itu mulai melaporkan infeksi pada November, dan sejak saat itu jumlahnya meningkat.

Menurut kantor berita pemerintah China Xinhua, pada akhir Desember ada 181 orang di institut itu terinfeksi brucellosis.

Pasien yang terinfeksi lainnya termasuk mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou. Wabah itu bahkan menyebar ke provinsi Heilongjiang, di ujung paling timur laut negara itu, di mana 13 kasus positif telah bekerja di institut dokter hewan pada Agustus.

Menurut Komisi Kesehatan Lanzhou, beberapa bulan setelah wabah, pejabat provinsi dan kota telah menyelidiki kebocoran di pabrik.

Pada Januari, pihak berwenang telah mencabut izin produksi vaksin untuk pabrik tersebut, dan mencabut nomor persetujuan produk untuk dua vaksin Brucellosisnya.

Brucellosis sangat umum di China sejak 1980-an. Namun sejak vaksin ditemukan, wabah itu dapat dikendalikan dengan baik.

Kendati sudah ada vaksin, wabah brucellosis masih dilaporkan di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhi.

Sebagai contoh, wabah brucellosis di Bosnia menginfeksi sekitar 1.000 orang pada tahun 2008. Wabah ini mendorong pemusnahan domba dan ternak lain yang terinfeksi.

Di AS, brucellosis telah merugikan pemerintah federal dan industri peternakan miliaran dolar. Sekitar 60 persen bison betina di Taman Nasional Yellowstone membawa bakteri tersebut.

Bakteri Brucella sendiri ada 4 jenis yaitu:

1. Brucella Malitensis: Banyak ditemukan pada hewan Domba dan Kambing

2. Brucella Suis: Banyak ditemukan di Amerika pada hewan Babi

3. Brucella Canis: Banyak ditemukan pada hewan Anjing

4. Brucella Aabortus: Banyak ditemukan pada hewan ternak di seluruh dunia 
(dn/ enggi)

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di www.goasianews.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred:
-->