Junaidi : Plang Proyek dan Konsultan Supervisi pada Proyek Perumda AM Padang Memang Ditiadakan

Tidak terlihat pasir urug sebagai pelindung lapisan anticorrosive pada pipa, (Dok: 16/10/2023).

GoAsianews.com
Padang (SUMBAR) - Junaidi, staf Perumda Air Minum Kota Padang yang ditugaskan sebagai pengawas lapangan pada pelaksanaan proyek pipanisasi dikawasan Seberang Palingan Kec.Padang Selatan menerangkan kalau plang proyek sebagai papan informasi memang ditiadakan di institusinya. Hal tersebut disampaikan Junaidi, Senin (23/10/2023).

"Pada setiap pelaksanaan kegiatan proyek dilingkungan Perumda Air Minum Kota Padang memang tidak pernah ada pemasangan plang proyek" ucapnya dilokasi pelaksanaan proyek pipanisasi Seberang Palingan.

Rentan kebocoran, pemasangan pipa pada galian yang sangat sempit dan diantara batuan yang tajam. Serta pasir urug samasekali tidak terlihat pada bahagian bawah pipa. (Dok: 16/10).

Junaidi juga memaparkan, selain tidak menggunakan plang proyek sebagai papan informasi, Perumda AM Padang juga tidak menggunakan jasa pihak perusahaan /individu Konsultan Supervisi sebagai tenaga profesional dalam pengawasan pekerjaan proyek.

"Pengawasan proyek hanya dilakukan oleh staf / pihak internal Perumda AM Padang (seperti saya), tidak ada kontrak khusus Konsultan Supervisi sebagai tenaga profesional dalam pengawasan, yang ada hanya kontrak pihak Kontraktor sebagai perusahaan pelaksana kegiatan fisik," tegas Junaidi.

Lebih lanjut Junaidi menerangkan bahwa kegiatan pipanisasi Seberang Palingan tersebut dikerjakan oleh CV.Catra Karisma selaku Kontraktor Pelaksana, dengan nilai kontrak kuranglebih sebesar Rp.178 Juta, dengan waktu pelaksanaan selama 60 Hari Kalender. Dengan panjang pasang pipa 500 Meter, jenis ukuran 6 inci / 150 Mm.

Para pekerja tidak dibekali dengan APD (Alat Pelindung Diri). (Dok: 23/10)

Keterangan Pengawas Lapangan Perumda AM Padang berbeda dengan Keterangan Pekerja

Dari penelusuran media ini dilapangan, ditemukan kedalam galian tanah pada pesangan pipa  berfariasi, hal tersebut diakui oleh Junaidi, dikarenakan kondisi tanah yang berbeda-beda.

Junaidi, pengawas lapangan Perumda AM Padang, (Dok: 23/10)

"Struktur bagian dalam tanah tidak sama, terkadang ada galian yang dangkal, dikarenakan kondisi lahan yang berbatu," ucapnya.

"Namun secara spek galian tanah ini memiliki kedalaman 125 Cm" terangnya.

Terkait pasir urug sebagai pelindung lapisan anticorrosive pada pipa, Junaidi menerangkan material pasir tersebut dipasang dengan ketebalan pada bagian bawah pipa antara 20 - 25 Cm dan pada bagian atas pipa setebal 15 - 30 Cm.

Terkait pemasangan pasir urug ini, keterangan Junaidi bertolak belakang dengan para pekerja yang dikonfirmasi oleh media ini.

"Material pasir tersebut dipasang dengan ketebalan pada bagian bawah pipa antara 10 hingga 15 Cm paling tinggi, dan pada bagian atas pipa juga setebal antara 10 hingga 15 Cm," ucap salah seorang pekerja, Senin (23/10) dilokasi proyek.

Dan sebelumnya para pekerja yang dikonfirmasi pada Senin (16/10) malah mengatakan pemasangan pasir urug pada bagian bawah atau pada bagian atas pipa tidak dapat dipastikan.

"Kalau tidak ada pasir.., setelah pipa terpasang langsung ditimbun dengan tanah yang ada pak.., agar pekerjaan cepat tuntas, karena kalau lama.. nanti bisa menimbulkan komplain terhadap warga sekitar, sebab akses lalulintas kerumahnya terganggu oleh aktivitas pekerjaan ini," tandasnya, Senin (16/10).

Secara terpisah, pengguna jalan yang dikonfirmasi, Senin (23/10) menyayangkan pekerjaan pipanisasi ini minim rambu-rambu, padahal areal perkerjaan termasuk kawasan ramai lalulintas kendaraan. Selain itu, pada waktu yang bersamaan juga terlihat para pekerja yang beraktivitas tidak dibekali dengan APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap, seperti sepatu, sarung tangan, dan helm. (deni)

Pekerja sedang melakukan aktivitasnya tanpa menggunakan sepatu, sarung tangan dan helm. (Dok: 23/10).